Japan · Review · Traveling

Shimonoseki, Tempatnya para pecinta ikan

Masih di wilayah Fukuoka tepatnya Mojiko Retro. Jika kita berjalan sampai ujung pelabuhan dan menemukan portal kapal feri, maka jangan lewatkan untuk mencobanya. Kapal ini akan membawa kita menuju ke wilayah lain dari Jepang, yaitu Yamaguchi Prefektur. Tepat di seberang Mojiko retro terlihat jelas sebuah distrik bernama Shimonoseki.

Shimonoseki

Shimoneski sendiri merupakan wilayah di barat dayanya pulau Honshu yang menjadi tetangga pulau Kyushu dimana Mojiko Retro berada. Kedua pulau ini dihubungkan melalui Jembatan Kanmon.Di bawahnya terdapat terowongan bawah laut yang panjang.

Shimonoseki

Di Shimonoseki sangat banyak sekali ikan. Sebagai wilayah pelabuhan, tempat ini menyediakan banyak ikan segar dan olahan yang disediakan di pasar ikan maupun restoran yang berada di sepanjang pinggiran pelabuhan.

DSC02704.JPG

Pasar yang menghadap ke lautan merupakan pasar ikan terbersih yang pernah aku lihat. Memang bau amis tapi ga becek dan rapi. Begitupun saat pasar selesai. Karena aku dan keluarga terlalu banyak menghabiskan waktu di Mojiko, jadi kami datang kesini sudah hampir jam 2 siang, sehingga kegiatan di pasar ikan tidak sempat aku lihat. Banyak toko sudah tutup disini. Padahal kata adikku, ketika waktu makan siang tiba, biasanya banyak sekali orang datang kesini.

DSC02707.JPG

Shimonoseki juga terkenal dengan sebutan kota Fugu alias kota ikan buntal. Karena disini ikan Fugu menjadi andalan dan ciri khas kota. Banyak restoran disini yang terampil menyediakan dan mengolah ikan beracun ini. Awalnya aku takut banget buat mencoba si Miss Puff yang kata orang racunnya bisa mengakibatkan gagal jantung. Tapi, ini kesempatan langka dan adikku juga meyakinkan kalau daerah Shimonoseki sudah puluhan tahun berhasil mengolah daging Fugu. Ga pake nunggu lama, karena perut sudah keroncongan kami pun melipir ke salah satu resto dengan ornament khas jepang dan meja putar ala ala film Jepang. Ditemani pelayan cantik seperti anime Jepang. Kalau di tempat kita sudah jadi artis kali ya…

Banyak banget pilihannya.Kamu bisa milih banyak makanan disini.Mulai dari yang paling murah sampai yang paling mahal.

Karena kami merasa ini kesempatan langka bisa mencoba langsung dari tempat ikan yang segar. Kami pun memesan sushi dengan telur ikan di atasnya.

DSC02735.JPG

Ada sensasi gimanaaaa gitu…enak plus geli-geli dikit. Telurnya ga bau amis. Enyaaak….

Daerah Shimonoseki juga merupakan tempat berkembangnya ajaran Fransiskus Xaverius, seorang seorang pionir misionaris Kristen dan salah seorang pendiri Serikat Yesus (Ordo Yesuit). Sambil istirah sejenak di depan monumennya, kami sempat melihat rombongan turis korea yang sedang berdoa di depan monument. Dari korea ke Shimonoseki memang dekat hanya membutuhkan feri biasa selama 1 jam.

Berjalan lurus melewati portal feri di Shimonoseki, kita pun bisa mencoba arena permainan di sana, semacam dufan. Namun karena hari sudah beranjak senja menuju malam, kami pun memutuskan pulang lagi menuju stasiun Mojiko dengan naik Futshu densha. Kaki memang lumayan pegal tapi pemandangan hari ini sangat berharga.

Comments