Indonesia · Review · Traveling

Review Hotel -Hotel di Jambi Kurang Dari 200 Ribu Rupiah: Backpacker Masuk!

Hai kawan…nyuri-nyuri waktu di tengah kerjaan padat hanya untuk jalan ke alam bebas adalah hal yang membahagiakan. Kamu bisa puas hanya dengan jalan kaki muterin kompleks kantor misalnya. Bisa juga sengaja membuat list to do di setiap akhir pekan untuk membuat otot-otot kakumu kembali lentur dengan jalan ke tempat baru, seperti hotel di Jambi.

Sudah tiga minggu ini, saya mencoba membuat daftar apa yang mau saya lakukan saat akhir pekan menyambut. Berhubung keluarga saya jauh semua (anak rantau detected), dan pulkam terus juga ga bagus buat kesehatan kantong hehehe…., maka pilihan terakhir adalah menjelajah tempat-tempat terdekat di lokasi tempat tinggal saya. Ibukota Provinsi Jambi.

Nah…yang namanya jalan-jalan di akhir pekan ke tempat baru itu bisa memuaskan kalau kita bisa tinggal dalam jangka waktu yang lama. So, yang namanya tempat untuk menginap harus dipikirkan matang-matang. Lebih asyik lagi kalau tempat nginap kita bisa gratis (nebengers banget ini), tapi yang gratis kadang ga asyik juga sih. Karena selama ada penginapan murah dan nyaman kenapa harus merepotkan orang lain?

Nah di Jambi sendiri ada beberapa hotel murah yang bisa kamu coba saat liburan di tanah psako ini. Tidak semuanya bagus sih, tapi bisa kamu jajal.

1. Hotel Al Fath

Hotel di Jambi

Saya sudah pernah 3 kali menginap di hotel ini. Ratenya hotel melati, mulai dari Rp 180 sampai Rp  300 ribu per malam. Hotelnya nyaman, masuk dari jalan tengah menuju ke resepsionis kita sudah disambut dengan lantunan ayat suci Al Quran. Hotel ini memang mengusung nuansa religius. Karena itulah di setiap kamar akan selalu ada sajadah dan Al Quran.

Saya sudah pernah mencoba kamarnya yang rate Rp 180 ribu. Bersih, dengan fasilitas kipas angin, tv, handuk. Tidak lupa sabun mandi dan handuk. Sedangkan rate kamar satunya lagi yang pernah saya coba adalah yang rateya Rp 260 ribu. Beruntung waktu itu saya sedang dapat diskon, sehingga cukup membayar Rp 216 ribu. Ukuran kamar kedua rate itu relatif sama sih. Yang membedakan hanya pakai AC atau tidak.

O iya, setiap pagi, sekitar jam 6 kita akan dibawakan sarapan bubur kacang hijau dan teh manis. Memang tidak mewah, namun dari segi kenyamanan dan keamanan, hotel ini bisa kamu perhitungkan. Tambah lagi, lokasi hotel yang berada di pinggir jalan ini berdekatan dengan Gramedia, sentra batik, pempek Selamat dan pasar. Ratenya bolehlah ya saya kasih 7,5/10 :).

2. Hotel Matahari 2

Hotel di Jambi

Nah…kalo hotel yang satu ini saya dapat rekomendasi dari situs travel yang lagi gencar-gencarnya masang logo Airy Rooms. Jadi waktu datang pertama kali ke hotel ini saya sempat bingung, saya kira hotelnya bernama Airy Rooms ternyata itu adalah salah satu strategi marketing. Karena pas saya masuk dan melewati beberapa kamar, tidak semua kamar menjadi Airy Rooms.

Awalnya saya kurang sreg sama hotel ini, kenapa? karena ada di wilayah pasar yang identik sama remanng2. Gini-gini kalo ngebolang saya tetap hati-hati milih lokasi. Takut ada apa-apa. Tapi, ternyata setelah cek in. Alhamdulillah kayaknya sih bersih. Ah..tapi hotel mana ada yang 100% bersih yah. Yang pasti di hotel ini auranya lumayan hangat.

Cek in pertama dapat kamar dekat tangga. Takjub juga. Ternyata dengan rate 200 rb. Saya dapat kamar luas yang dilengkapi dengan camilan snack ringan dan peralatan mandi lengkap. Mulai dari sabun, odol dan sikat gigi. Sayangnya kamar saya yang pertama toilet duduknya ga bisa ngeflush, akhirnya saya pun diungsikan ke kamar satu lagi dengan rate dan isi yang sama. Untungnya di kamar yang baru toiletnya bagus. Kamar mandi kurangnya cuma satu. Ga ada gayung. Karena shower hanya untuk air panas aja. Mau tak mau harus nampung di bak kamar mandi. Setidaknya pegawai hotel ini ramah-ramah dan mau dicerewetin plus sarapan nasi goreng yang mengenyangkan. Bolehlah ya saya kasih 7/10.

3. Hotel Raja Residence

Hotel di Jambi

Hotel ini benar-benar membantu banget kalau saya pengen pulkam pakai pesawat pagi. Sekitar jam 6. Jarak hotel ke bandara sangat dekat. Saya tahu hotel ini juga dari agen tiket yang warna biru itu loh. Waktu itu, saya menginap hanya untuk singgah. Ya iyalah jam 2 pagi baru sampai 😥 .Ini akibat travel yang saya tumpangi harus wara wiri dulu nganter penumpang yang jauh-jauh. Untunglah tidak terjadi apa-apa. Sebelumnya saya suka diingetin kawan kalau nginep di hotel datangnya siang aja biar ga ada bisik-bisik tetangga dan aman dari gangguan yang tidak terduga. Tapi Alhamdulillah saya yakin kok Allah Maha Tau sama niat tiap orang. Biasanya saya pergi-pergi juga bukan dengan niat yang buruk. Tentu saja itu tidak mengurangi kewaspadaan saya. Mata dan hati harus tetap terjaga. Ga boleh lengah atau terlihat lemah.

Ok, kembali ke Hotel Raja. Karena waktu saya sangat sedikit untuk mengeksplore isi hotel dan pelayanannya. Saya belum paripurna melakukan penilaian. Tapi sekilas mulai dari pelayanan dan kesigapan, hotel ini cukup memuaskan. Saya diantar pegawai hotel ke Bandara meskipun hotel tidak menyiapkan fasilitas antar jemput bandara. Tapi mereka menawarkan diri untuk membantu perjalanan saya ke sana. Dari segi ukuran kamar, bisa dibilang luas dan bagus. Perlengkapannya memang kurang, tidak ada camilan atau alat mandi. Hanya handuk dan sabun mandi. Mungkin untuk rate Rp 160 ribu memang sepadan. Sayang saya belum tahu apakah ada sarapan atau tidak, lihat di order online waktu itu sih katanya exclude breakfast. Rate 7/10 aja kali ya…

4. Hotel Kursina

Ehem…gimana ya menggambarkan hotel ini. Soalnya saya juga ga punya foto. Yang jelas lokasi hotel ini pinggir jalan sekali di lokasi strategis. Dekat dengan tempat jajan dan nongkrong kala malam hari. Yang punya kebiasaan lapar tengah malam ga usah khawatir karena sepanjang pinggir jalan banyak pedagang pecel dan nasi goreng yang bervarasi. Walaupun kalau pagi dikasih sarapan roti sobek dan teh manis. Tapiiiiiiii…dari segi kenyamanan hotel, saya ga merekomendasikan deh. Soalnya dengan rate Rp 160 ribu waktu itu saya dapat kamar kecil dan tidak bersih. Sampai saya berpikir ni hotel apa bekas kamar kos. Agak-agak ngeri juga sih jangan-jangan hotel remang-remang. Tapi, mencoba khusnudzon aja lah. Lagian saya nginep cuma semalam. Tentu saja 5/10 buat hotel yang ini. No offense yaaa….

5. Hotel Sovia

Sama dengan hotel Kursina. Hotel ini juga memberikan pelajaran buat saya bahwa tidak semua hotel di kawasan strategis dan pinggir jalan itu pasti bagus. Dengan rate Rp 180 ribu saya mendapat kamar yang kuecil dan fasilitas kamar mandi yang bisa dibilang buruk. Sampah bungkus sabun dan shampoo. Dimana-mana seperti belum dibersihkan. Air yang mengalir dari kran juga berwarna kuning. Haduuh apa karena ratenya rendah terus fasilitas yang dikasih juga ecek-ecek ya?? Pikiran saya sudah takut aja waktu itu. Saking paranoidnya saya cek keadaan kamar dalam keadaan gelap dengan kamera HP. Kali – kali aja ada kamera tersembunyi kan. Alhamdulillah tidak ternyata. Meskipun disuguhi sarapan nasi bungkus pagi harinya, tidak ada alasan lagi buat saya menambah hari disini. Rate untuk hotel ini 4,7/10. Sorry :(.

Nah itulah lima hotel yang baru bisa saya review. Tanpa mengurangi rasa terima kasih saya buat para penyedia jasa akomodasi ini, tulisan saya hanya untuk berbagi pengalaman saja. Saran saya hanya dua. Mau menginap di manapun, selalu bawa perlengkapan mandi sendiri, buat jaga-jaga hal terburuk kalau fasilitas mandi nya tidak ada. Yang kedua, selalu luruskan niat dalam setiap perjalanan, InsyaAllah tidak akan terjadi apa-apa meski di tempat baru yang bisa dibilang membuat hati cemas. Tapi jangan lupa untuk waspada dengan sekitar. Travelling is not about to reach destination, but to learn from everything we found until we reach the destination.

2 tanggapan untuk “Review Hotel -Hotel di Jambi Kurang Dari 200 Ribu Rupiah: Backpacker Masuk!

Comments