Opini · Review

Kopdar Asyik Bersama Komunitas PBM

Akhir pekan lalu, ada sebuah event yang memberikan banyak sekali hikmah. Event tersebut diadakan oleh komunitas yang saya ikuti baru-baru ini, namanya Komunitas Perempuan BPS Menulis (PBM), bertempat di Kedai Kopi Dome, Cihapi, Bandung. Kata perempuan yang terselip bukan berarti bias gender ya, tapi lebih sebagai wadah para perempuan di institusi Badan Pusat Statistik seluruh Indonesia yang punya minat dalam bidang penulisan.

Dalam pembukaannya, Mb Nurin selaku founder PBM menyampaikan hal ihwal terbentuknya PBM dan memperkenalkan para panitia sekaligus co-founder PBM selama ini.

Bagi saya yang baru kembali menginjak tanah parahiyangan dengan leluasa karena adanya tugas belajar, maka kesempatan kopdar PBM tentu tak akan saya lewatkan.

Selain karena ingin menjelajah kembali kota Bandung, saya juga sangat tertarik dengan materi yang disampaikan Ka Acul dari BPS RI mengenai SP2020 dan ibu Maimon, Jurnalistik Investigasi. Paparannya asyik dan bikin pandangan kita terbuka soal menyikapi suatu berita. Apakah hoax atau bukan.

Ada sesi dimana peserta PBM dituntut untuk menulis tanpa henti. Caranya dengan menulis di atas kertas putih dengan font putih. Loh apa gunanya? Ternyata kata Ibu Maimon itu adalah salah satu trik penulis pemula agar tidak cepat-cepat menghakimi tulisannya. Belum selesai sudah mau main hapus saja, begitulah permasalahan yang sering terjadi. Yaah seperti saya. Kadang tulisan lama selesai karena lama fokusnya di titik koma, typo, dan bagus ga nya penuturan. Nah, menurut ibu Maimon hal ini bisa diakali dengan cara menulis tanpa henti tadi.

Di sela acara saat istirahat, ada juga nyanyian asik dari seniman ukulele. Panggilannya Mira (sama kayak nama saya hihi…). Nyanyiannya lucu-lucu haha…saya suka bagian lagu yang judulnya bigos alias biang gosip.

Sepanjang acara sangat menyenangkan karena pada dasarnya kumpulnya PBM ini memang untuk menjalin silaturahim. Apalagi ada salah satu peserta yang memang sengaja datang dari jawa timur sambil bawa anaknya. Ada pula kisah dramanya yang istilah mbaknya penuh dengan dengan pertentangan netizen ketika berkaitan dengan kantor. Tentu saja, karena acara ini memang bukan acara dinas sehingga semua biaya ya ditanggung sendiri. Alhamdulillah sekali acara ini diadakan gratis..tis..tis. Kurang apalagi coba. Hanya tinggal kemauan untuk datang, silaturahim dan tentu saja tak lupa tujuan utamanya menghasilkan tulisan yang tulus dan bermanfaat bagi sesama dan institusi.

Di akhir acara, kami semua dibagi kado satu per satu. Saya sendiri dapat kado yang lumayan besar haha…dan alhamdulillah pas dibuka isinya gamis putih (pertanda apakah ini…ok sorry abaikan😆).

Overall, saya beruntung sekali dikasih rezeki waktu luang dan kesehatan untuk masih bertemu dengan para wonder woman ini sekalipun tidak semua hadir. Tentu saja karena anggota PBM kan dari seluruh Indonesia dan jumlahnya sudah ribuan. Semoga saja ke depannya PBM akan semakin eksis dengan menebar kebaikan dan pemahaman lewat tulisan. Nah, ngomong2 soal tulisan, ibu Maimon meminta kami dengan khusus supaya bisa membuat e-book karya PBM, ditunggu hari rabu ini….asyiaaap!! (Hadeuh kena alay ini mah 😏).

Ok let’s see ada kisah apa lagi ya dari Bandung? Sst…nanti saya mau bagiin keseruan saat saya ngebolang irit di Bandung. Keep reading guys!

5 tanggapan untuk “Kopdar Asyik Bersama Komunitas PBM

    1. Asyiik mb nurin mampir. Mksh mb. Semoga PBM semakin berkembang dan menebar manfaatnya lewat tulisan. Biar ada yg dibahas lagi nih di blog 😁

      Suka

Tinggalkan Balasan ke Mira F Batalkan balasan