
Beberapa minggu lalu, di kelas pelatihan bahasa saya sempat ditanya oleh salah satu instruktur. “Mira, when was the last time you wrote on your blog?“. Huhu…pengen nangis rasanya karena jawaban saya adalah ” In the end of Ramadhan month” dan itu sudah berminggu-minggu yang lalu. Kenapa sedih? Ternyata untuk membuat pikiran, badan dan waktu luang itu saling cocok tak semudah membalik telapak tangan. Ada saja hal-hal yang membuat saya mesti menurut pada skala prioritas. Padahal katanya menulis bukan tentang skala prioritas tapi soal kemauan. Daaaan memang itu betul sekali. Kalau ga dipaksa ya kapan lagi mau menulis.
Ok, mari sudahi curhatan saya. Jadi, tulisan kali ini adalah pengalaman saya sewaktu mendapatkan kesempatan libur satu bulan. Berhubung selama 5,5 bulan saya mendapat gojlokan ilmu yang lumayan menyita pikiran dan badan plus ditambah sedikit kegalauan, akhirnya saya putuskan untuk mengoptimalkan liburan kali ini. Rencana sudah disusun, jadwal sudah dibuat, budget sudah dicatat. Eh, Allah berkehendak lain. rupanya penyakit menahun mama saya kambuh. Dialah si asam urat. Rupanya, mama saya memang tak pernah memilah makanannya. Semua makanan pantangan untuk penyakit asam urat selalu ia lahap meskipun tidak sering.
Maka dari itu, hal pertama yang saya lakukan saat pulang ke rumah adalah membawa mama saya ke tempat berobat. Puskesmas atau rumah sakit? Hm…mama saya tak mau lagi karena menurut beliau semua obat yang pernah ia minum dari puskesmas dan rumah sakit ga terasa efeknya. Akhirnya, saya pun teringat akan percakapan saya saat menjenguk teman yang sakit. “Ada loh terapi yang bisa menyembuhkan penyakit menahun sampai yang lumpuh aja bisa jalan lagi. Namanya Terapi Oxybaric.”
Mengenal Lebih Jauh Terapi Oxybaric
Terapi ini diklaim telah terbukti bedasarkan riset kedokteran sejak tahun 1930. Terapi ini berkembang di Indonesia sejak alat yang dibuat di Indonesia dan dipatenkan atas nama Bapak Steve Sugita mampu menjangkau lapisan masyarakat menengah ke bawah.
Pada diskusi santai dengan salah satu staf Terapi Oxybaric, lokasi terapinya sendiri untuk wilayah Indonesia masih terbatas. Hanya ada 3 tempat seperti Bandung, Jakarta dan Sukabumi.
Terapi oksigen Oxybaric memang membutuhkan alat yang dirancang khusus dan sudah melewati pengecekan keamanan terutama kebocoran alat. Hal ini dikarenakan oksigen murni yang disalurkan akan sangat sensitif terhadap percikan api dan dapat menimbulkan kebakaran. Oleh karena itu, ada peraturan yang harus dipahami dan dipatuhi sebelum masuk ke dalam tabung Oxybaric, seperti tidak membawa magnet atau barang yang memancarkan elektromagnetik seperti handphone, kunci atau remote.
Terapi ini diklaim mampu menghasilkan hal luar biasa bagi tubuh diantaranya:
- Melancarkan sirkulasi darah sehingga semua organ tubuh berfungsi normal kembali
- Stroke
- Diabetes
- Mempercepat penyembuhan berbagai macam penyakit, baik karena genetik, virus/bakteri ataupun penyakit degeneratif lainnya seperti: penyakit jantung dan disfungsi ereksi
- Menghilangkan tanda-tanda penuaan, kulit yang mulai mengendur
- Mempercepat proses penyembuhan luka-luka luar, penyembuhan pada kecelakaan olahraga (Sport Injury) dan pasca terapi radiasi
- Ketergantungan narkoba/alkohol
- Migrain dan epilepsi
- Bronkhitis, Asma dan hipertensi
- Parkinson, Alzheimer/pikun
- Hepatitis/Liver Chirosis
- Infertility/Menyuburkan organ reproduksi
- Stress/ Central Nervous System
- Insomnia
- Glaucoma/Optic Atrophy
- Autism/Cerebral Palsy
- Syaraf kejepit
- Kanker Usus
- Lupus
- Gangguan Jiwa
- Menekan radikal bebas, meningkatkan kebugaran dan vitalitas tubuh
- Menjaga tubuh tetap sehat, cantik dan awet muda
Apa saja yang dilakukan saat melakukan terapi Oxybaric?
Lupakan kengerian akan jarum karena di tempat ini kita tidak akan diberikan treatment kontak langsung seperti itu. Pasien yang berobat hanya akan diperiksa tekanan darahnya saat tiba di lokasi. Setelah itu, terapis akan mencatat keluhan pasien dan riwayat penyakit. Lalu, setelah memastikan tidak ada satupun barang bermagnet yang dibawa, terapist akan mempersilahkan kita untuk masuk ke dalam tabung. Sebelumnya terapist akan mengingatkan terlebih dahulu jika pasien akan ke kamar mandi atau makan, karena waktu terapi yang cukup lama dan tidak diperbolehkan keluar setelah pasien masuk, Dibutuhkan durasi terapi sekitar 1 jam dengan dua kali arahan terapis. Dari luar terapis akan mengingatkan pasien untuk tidur terlentang. Selang beberapa belas menit kemudian, terapis meminta pasien untuk telungkup sampai akhirnya waktu terapi selesai. Dalam satu tabung bisa diisi berdua, sehingga jangan takut dan merasa bosan saat di dalam.
Yang dirasakan saat melakukan terapi
Hampir semua orang merasakan sakit pada telinga saat melakukan sesi terapi dalam tabung. Saya sendiri merasa sedang berada di dalam pesawat udara di atas ketinggian sehingga telinga saya selalu kedap. Tapi ini tidak akan membuat gendang telinga pecah. Cukup menelan ludah dan bernafas teratur. Begitu pula saat telungkup di dalam tabung, terdapat sensasi buka tutup saluran udara yang berada di dalam telinga. Jika saya dan mama sangat beruntung tidak merasakan hal yang menyakitkan baik di dalam maupun di luar tabung setelah sesi berakhir, bagi sebagian orang malah sangat tidak menyenangkan. Ada seorang wanita muda yang keluar tabung sambil memegangi tisu di hidungnya. Rupanya hidung wanita tersebut berdarah dan dia juga batuk-batuk. Terapis mengatakan bahwa hal tersebut biasa karena badan seperti sedang didetoks. Awalnya saya juga meragukan dan takut dengan terapi ini. Bagaimana jika gendang telinga saya pecah? Alhamdulillah itu tidak terjadi dan saya mampu keluar dari tabung tanpa ada sakit apapun.
Biaya dan Jadwal Terapi
Untuk sekali terapi, biasanya diminta membayar Rp 120 ribu rupiah untuk satu orang atau Rp 75 ribu jika masuk berdua ke dalam tabung.
Adapun untuk jadwal terapi adalah setiap hari dari pagi hingga malam pukul 09.00. Sebaiknya membuat janji dahulu via telpon dikarenakan banyaknya peminat. Jika memungkinkan, lakukan terapi selama seminggu penuh tanpa putus sebanyak 3 kali sehari.
Khusus untuk lokasi Oxybaric center yang ada di Sukabumi, disediakan kamar tidur yang mampu menampung pasien untuk menginap dengan harga per malamnya Rp 100 ribu.
Efek setelah melakukan terapi
Saya sendiri belum dapat memastikan kemanjuran terapi ini karena baru sekali saja dilakukan, Akan tetapi, mama saya bilang bahwa badannya lebih enteng, tidurnya lebih nyenyak dan asam uratnya sudah lumayan tak terasa. Namun, jika ingin tahu lebih lanjut mending coba sendiri. Adapun lokasi Oxybaric Center yang ada di Sukabumi ada di bawah ini
Oxybaric Center Sukabumi
Jl. Cikiray-Cijambu KM. 3,5 Sukasari, Desa Gunug Jaya Cisaat-Sukabumi
Reservasi: ( 0266)6223284 (Kantor), 081563721914 (Shirley) Konsultasi: 087720727265, 085103117352, 08159136524 (Steve)
Jika Rumah sakit dan pengobatan konvensional lainnya sudah tidak manjur, kenapa tidak mencoba alternatif lainnya. Tentu saja dengan memperhatikan testimoni dan tetap berpikir logis. Sesungguhnya kesembuhan adalah hak prerogatif Allah dan manusia hanya diwajibkan berikhtiar.
Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menjembatani ikhtiarnya para sobat readers yang sedang mencari pengobatan. Semoga Allah melancarkan semua usaha dan memberikan hasil yang memuaskan. Aamiin.
One thought on “Hidup Sehat dengan Terapi Oxybaric”