Alhamdulillah, setiap 1 Syawal tentunya umat muslim bergembira karena pelatihan selama sebulan Ramadhan sudah usai. Tepat di hari lebaran, semua muslim sudah boleh kembali makan dan minum seperti biasanya. Makanan pastinya banyak terhidang dan orang-orang pun banyak bertandang mulai dari saudara, tetangga, teman dan orang sekedar lewat depan rumah saja.
Tentu seperti masyarakat komunal pada umumnya, hari lebaran menjadi arena berbagi kisah dan cerita. Mulai dari pekerjaan, hobi, pengalaman, sampai percintaan. Acapkali ada pertanyaan khas yang muncul setiap kali orang-orang saling bertanya kabar. Mungkin pertanyaan mainstream ini pernah kamu alami.
1. Kapan Nikah
Jika kamu sudah cukup umur untuk menikah, mapan, tapi masih kelihatan sendirian. Pasti pertanyaan “Kapan Nikah?” Pernah mampir di telingamu. Yang bertanya tak melulu dari keluarga besar yang kamu kenal, bahkan mungkin yang baru kenal beberapa menit lalu pun bisa bertanya hal ini saat momen open house. Biasanya yang sudah kebal dengan pertanyaan ini akan senyum-senyum saja, tapi kalau orang yang baru menginjak pergaulan sosial sebenarnya di masyarakat, pasti sedikit mengalami guncangan batin. Sebenarnya jawaban pertanyaan ini simpel saja, “Mohon doa nya saja ya”
2. Kapan Lulus?
Nah, ini pertanyaan buat para veteran pendidikan alias yang biasanya terlalu betah berlama-lama di bangku kuliah. Jangan langsung suudzon dan sakit hati teman. Anggap saja pertanyaan ini pemacu semangatmu, ibarat do’a tulis dari para pemerhati dirimu yang ingin segera melihat kesayangannya segera lulus. Jadi senyumin aja ya, meski perih 😆.
3. Ga nambah aset?
Siapkan mentalmu dengan pertanyaan seperti ini. Ada banyak kemungkinan yang terjadi. Bisa jadi yang bertanya lagi merancang taktik penjualan karena dia broker tanah. Bisa juga karena dia sedang menunggu perjalananmu yang makin cemerlang. Tapi, kalau dirasa pertanyaannya menurutmu sudah terlalu mencampuri urusan dapur orang lain, ya alihkan saja. Balikkan pertanyaan tadi padanya, “Nah kamu kok ga nambah aset?”
4. Loh Kamu Gendutan/Kurusan?
Sebetulnya respon pertanyaan ini ga terlalu rumit. Jika kamu menganggapnya sangat body shaming, acuhkan saja ya. Tapi kalau biasa saja karena orang yang bertanya baru melihatmu setelah sekian lama tak bertemu, tinggal bilang saja dengan santai, ya atau tidak. Hidup tak perlu dibuat ribet teman.
5. Kerjamu di situ-situ aja. Betah banget ya?
Let’s do the reverse mindset. Jadikan dirimu di posisi orang yang bertanya. Sebenarnya jawaban apa yang diharapkan. Apakah penegasan, informasi, atau sekedar basa basi. Amannya sih tinggal lagi. “Mau tau apa mau tau banget?”.
Pertanyaan di atas mungkin tak selamanya bisa kita hindari. Kadang berkelit seperti apapun, orang yang gigih dengan per-kepo-an nya tetap unggul. Saat itulah kamu tinggal menegaskan seberapa jauh kamu memperbolehkan orang lain melanggar garis pembatasan kehidupan pribadimu. Jika dirasa cukup mengganggu, tinggal pergi saja dengan cara yang sopan tentunya. Well, tak semua pertanyaan harus dijawab bukan?