Traveling

Liburan Terbaik Menurutku Bareng Traveloka

Katanya perjalanan itu bukan tentang destinasi tapi tentang teman seperjalanan. Mana yang menurut kita paling nyaman, itulah yang menentukan sebuah perjalanan menjadi berkesan. Hal itu berlaku juga untukku dan dari semua perjalanan yang pernah kulakukan, traveling bareng keluarga selalu istimewa karena dalam perjalanan bersama keluarga ada yang lebih mahal daripada tiket pesawat atau akomadasi. Apa itu? Tentu saja kebersamaan.

Dulu saat jadi anak sekolah yang tidak kita punya adalah uang, tapi setelah bekerja malah yang sulit itu waktu luang. Apalagi kalau anggota keluarganya sudah mencar ke berbagai tempat, effort banget untuk dapat titik temunya. Ga heran sih soalnya dengan adanya pekerjaan dan juga kesibukan lain, kita dituntut untuk lebih bertanggung jawab dengan apa yang sudah kita terima sebagai pendapatan. Cuma perlu juga menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan senang-senang. Ga lucu dong kalau kantong menggendats, tapi jiwanya memar-memar. Sedih juga jika mampu beli tiket tapi ga bisa bonding time bareng keluarga. Jadi bolehlah serius bekerja, lalu liburan bareng-bareng kemudian. Namun, traveling seperti apa yang aku inginkan?

Memaknai Traveling

Dok. Pribadi

Tak ada yang kebetulan di dunia ini, bahkan traveling sekalipun adalah bagian dari takdir. Aku ingat banget di liburan akhir tahun 2014, saat itu aku mengajak mama dan tanteku bepergian ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sebagai budget traveler tentunya kami berjalan kaki selama di kawasan TMII.

Waktu itu mamaku sudah capek dan kami memutuskan istirahat sebentar. Tepat di depan tempat kami beristirahat, terdapat monumen bola dunia raksasa. Tanpa ada niat apapun, akupun berfoto sambil menunjuk salah satu negara di bola dunia sambil berbisik dalam hati, “InsyaAllah nanti aku pergi ke salah satu negara itu”. Negara itu yang di kemudian hari menjadi salah satu destinasi terbaikku, Jepang!

Hari itu yang kutunjuk adalah mimpi. Lalu mimpi itu menjadi rencana dan mestakung (semesta mendukung), kun fa yakun! Pada tahun 2016, 2018 dan 2020 semua mimpi itu akhirnya terlaksana juga.

Idiih, apa istimewanya coba. Yang penting ada uang semua pasti beres. Mau ke Singapura, Malaysia, Australia, atau ke Ancol sekalipun selama ada fulus urusan pasti mulus.

Bener sih, aku ga bisa membantah itu. Tapi, tetap saja kita pun harus ingat ada yang tidak bisa kontrol yaitu rezeki langit. Izin dari yang Maha Kuasa. Mau ke manapun tujuannya asal Allah ridho pasti terlaksana, meskipun cuma traveling sekitar rumah aja. Jadi, dengan bisa traveling sudah selayaknya kita semakin bersyukur pada yang Maha Kuasa.

Akhirnya ke Jepang!

Ngomong-ngomong soal Jepang, menamai Jepang sebagai rumah kedua mungkin terasa sangat lebay. Tapi bagi aku dan adik-adikku, itulah yang kami rasakan. Berawal dari mimpi sampai bisa ke Jepang untuk melanjutkan studi, membuat Jepang menjadi negara yang selalu kami rindukan.

Pada tahun 2016, pertama kali kami akhirnya bisa memboyong mama kami ke negara matahari terbit. Waktu itu mencari tiket pesawat masih menjadi salah satu kegiatan menarik bagiku. Betul! Mencari tiket murah adalah perpaduan trik, kesabaran dan keberuntungan. Untung #BersamaTraveloka hal ini menjadi mudah dilakukan. Mama kami yang punya mata sipit seperti oshin akhirnya bisa kami pertemukan langsung dengan rumah oshin ber-tatami, sejenis lantai tradisional khas rumah jepang.

catatansicikal.com
menginap di Osaka, Honjohigashi, Kita-ku (Dok. Pribadi)

Di sela-sela libur semester, akhirnya ada juga waktu untuk kami berkumpul dan liburan bersama. Oiya, pada tahun itu aku dan mama berangkat sebagai turis, sehingga waktu liburanku yang singkat itu benar-benar menargetkan tempat-tempat tertentu saja. Tentu tujuan pertama kami waktu itu adalah Osaka, destinasi mainstream di Jepang. Pada saat itu, Osaka menjadi salah satu destinasi yang kami impikan karena sebelumnya kami berencana untuk pergi ke Universal Studio Japan (USJ).

Nah, sewaktu mencari tiket USJ ini aku masih ragu-ragu, apakah lebih mahal atau lebih murah pas beli di tempat. Kebetulan di 2016, fitur Traveloka Xperience memang belum muncul dan kami benar-benar mengandalkan hasil searching Google. Rupanya ada potongan harga bagi pengunjung lansia jika membeli tiket di tempat. Kalau beli tiket USJ sekarang malah lebih gampang lagi. Terakhir saya ke USJ pada tahun 2021, fitur Traveloka Xperience sudah hadir dan banyak sekali diskonan yang menguntungkan untuk beberapa destinasi lainnya!

Sumber: Dok. Pribadi

It’s Ok! Destinasi Mainstream Maupun Bukan

Ada banyak yang bilang kalau traveling yang istimewa itu jika kita bisa bepergian ke destinasi yang ga banyak orang tahu. Tapi, menurutku destinasi hanyalah tempat tujuan. Menyenangkan atau tidak kita yang buat sendiri. Destinasi mainstream maupun bukan, dalam negeri ataupun luar negeri, it’s ok! Ga jadi masalah. Ketika perjalanan dimulai dan kita sampai ke tempat itu, yang kita bawa pulang nanti adalah memori dan hikmah perjalanan.

Jika ditanya lebih suka mana traveling sendirian atau rame-rame, tentu jawabanku sendirian. Bukan apa-apa, aku termasuk orang yang sebetulnya ga mau ribet dengan konfirmasi kenyamanan orang lain. Apalagi nyaman setiap orang kadang berbeda definisi.Jika berangkat rame-rame tentu saja yang harus diutamakan adalah kenyamanan rombongan, sementara kalau sendirian mau merubah rencana atau perjalanan malah tidak sesuai rencana, kita sendiri masih bisa merasakan kesenangannya, misalnya saja nyasar ke tempat antah berantah hanya karena lupa pakai moda transportasi yang mana atau malah sengaja mencoba salah satu moda luxury sekali se-umur hidup tanpa harus komplain biaya.

Ada satu ketika aku bepergian sendirian ke Bandung untuk mengikuti suatu event. Sebetulnya aku bisa bergabung dengan rombongan lain, namun kali itu aku memutuskan mengandalkan aplikasi andalanku Traveloka untuk menunjukkan pengalaman lain di hostel. Pengalamanku di salah satu hostel Bandung pernah juga kutulis loh. Lihat: Buton Lodge Backpacker .

Sumber: Dok. Pribadi

Dengan tinggal di hostel ternyata ada banyak pengalaman menarik, mulai dari mendapat kenalan mancanegara sesama traveler pertama kali, pinjam sepeda untuk keliling Bandung, dan masih banyak lagi.

Itinerary dan Google Map, Si Teman Perjalanan

Nah, meskipun solo traveling lebih menyenangkan buatku, tetap aku ga bisa pergi tanpa persiapan. Jadi, biasanya serandom apapun perjalananku minimal ada beberapa hal yang selalu kuperhatikan:

  • Pastikan baterai ponsel selalu penuh saat bepergian, kalau perlu bawa power bank
  • Selalu meninjau dulu tempat yang akan dituju melalui Google Map. Mnimal kita tahu ada apa saja di sekitarnya, penginapan, transportasi, dsb
  • Selalu persiapkan daftar perjalanan (itinerary) sebagai back up. Soalnya, semakin random kita tanpa tujuan yang jelas, semakin banyak waktu terbuang. Kecuali, kita tujuannya untuk benar-benar random dan hanya terbawa kaki melangkah saja. Tapi ingat, semakin tanpa perancanaan maka akomodasi dan biaya lainnya juga nanti akan bertambah.

Oleh karena itu, aku selalu mencoba sebisa mungkin membuat rencana perjalanan meskipun sederhana atau hanya diingatkan saja dalam pikiran. Salah satu contoh itinerary yang pernah kubuat adalah sewaktu akan pergi ke Tokyo hanya berdua dengan temanku. Dengan waktu terbatas, sebisa mungkin aku ingin banget mengunjungi semua tempat yang sekiranya menjadi destinasi menyenangkan versiku selama di Tokyo. Apalagi sekarang banyak banget alat bantu untuk mebuat itenerary seperti Wanderlog, Inspirock, dll dan semuanya gratis…tis…tis.

Tekan Biaya Perjalanan, Pulang Bawa Banyak Jajanan

Terakhir yang menurutku menjadikan perjalanan itu terbaik yakni saat kita bisa menekan biaya perjalanan se-efisien mungkin. Meskipun hal ini tidak selalu saklek karena ada kalanya perjalanan yang tak melulu memikirkan biaya juga bisa sama nikmatnya. Tapi, bagi para budget traveler tak ada salahnya juga kan mencari seribu satu cara untuk mendapatkan pengalaman terbaik tanpa harus merasa bersalah setelahnya.

Apalagi sekarang fitur di Traveloka semakin banyak menunya dan sangat mudah untuk dipahami operasinya.

Sumber: Traveloka

Biasanya aku selalu mencari gambaran tempat yang dituju berdasarkan ulasan yang ada di Traveloka. Sejauh ini ulasan yang ada di Traveloka sangat membantu sekali. Misal aku lagi butuh informasi kenyamanan real time, dengan ulasan terbaru aku bisa tahu kalau tempat tersebut masih bisa dikatakan Ok atau tidak.

Nah, itu dia sedikit sharing aku mengenai perjalanan terbaik versiku bareng Traveloka. Sekali lagi, semua perjalanan itu tidak akan sama setiap orang. So, Life, Your Way! Waktu terbaikmu kamu yang tentukan.

9 tanggapan untuk “Liburan Terbaik Menurutku Bareng Traveloka

  1. Aku juga sering pakai Traveloka, jadi kalau kemana-mana lebih mudah dan simpel, semuanya udah terencana apalagi kalau bawa anak-anak semuanya harus sudah siap terutama penginapan dan memilih lokasi wisata.

    Suka

  2. saya sepakat nih mbak, dengan penyataan bahwa sebuah perjalanan bukanlah kemana tujuannya, tetapi dengan siapa kita melakukan perjalanan tersebut
    betul juga paling ga kalau ada perencanaan itu lebih baik daripada tidak direncanakan sama sekali, kecuali benar-benar ingin menyendiri dalam durasi waktu tidak terbatas

    Suka

  3. Masya Allah tabarakallah satu persatu mimpi jadi kenyataan ya Mbak Mir….Selamat yaaa…
    Toss aah pertama kali ke Jepang aku juga di tahun 2016, dan traveloka salah satu aplikasi fav aku ketika traveling.

    Suka

  4. Sepakat banget, tempat wisata itu hanya destinasi saja, yang bikin seru justru ketika kita bersama orang-orang tersayang. Sama kaya jalan-jalan sama do’i ke tempat yang sama 1000x, rasanya tetap spesial karena bersama orang spesial..jiaah 😀

    Suka

  5. Setuju sekali, tempat wisata itu hanya destinasi, yang bikin istimewa itu adalah kita yang enjoy saat di tempat wisata bersama orang tersayang. Mau 1000x datang ke tempat yang sama, tapi kalau bersama orang spesial, akan tetap spesial kenangan yang ada di tempat itu 😀

    Suka

  6. Negara Jepang juga destinasi saya untuk berlibur, wish saya bisa jalan-jalan sama keluarga kecil ke Tokyo Disneyland, kota di Kyoto dan Osaka, mudah2an keinginan saya bisa terwujud dengan Traveloka suatu saat nanti ya, aamiin

    Suka

  7. Good story, senang ya bisa membawa orang tua ke LN, ke Jepang pula… Btw referensinya ke Oshin ya… Hehehe… Saya dulu suka nonton waktu di TVRI… 😁 Well done

    Suka

Comments