Tak terasa sudah empat tahun saya bersama dengan laptop yang saya kasih nama si biru walau warnanya tak benar-benar biru. Kadang sekilas nampak warna ungu, dari jauh kadang nampak selipan warna abu.
Asus VivoBook 14 saya ini memang terbilang jadul. Saya beli di tahun 2020 saat kepepet. Laptop lama tak bisa bertahan, sementara saya sudah akan memasuki masa perkuliahan yang mata kuliahnya menggunakan program lumayan berat. STATA, SPSS, matlab dan bejibun tools analisis data yang tak cukup sekali dua kali dipraktekkan bahkan sampai sekarang.
Awalnya juga tak punya niat untuk membeli Asus VivoBook 14. Karena bukan ahli TI, pencarian laptop saya murni karena kebutuhan. Saya hanya mencari spesifikasi laptop yang ringan dibawa, prosesornya tidak jadul-jadul amat, kalau nonton ga berasa lihat tab, layarnya ga mantul saat dilihat, dan karena saat itu awal Covid-19 menyerang, tentu perkuliahan akan dijalankan secara hybrid. Ada banyak mata kuliah dilaksanakan secara PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Artinya, saya juga butuh laptop yang kameranya nyaman, ga gampang ngedrop baterainya, dan suaranya jernih. Nah banyak kan maunya.
Saya ingat banget datang ke Mangga Dua bareng teman saya, Hain. Berbekal informasi seadanya dan sok tahu dari googling pokoknya cari laptop paling tidak i5. Generasinya jangan ditanya kawan. Laptop biru saya ini memang sudah jadul, i5 generasi 8. Tapi empat tahun lalu (sampai sekarang juga) masih bersyukur dengan performanya.
Mas-mas penjualnya waktu itu sangat antusias saat saya bertanya tentang spesifikasi. Saya coba tanya mulai dari Ram, Rom, cd-room dan istilah pergadgetan hasil menghafal sebelumnya. Mungkin karena nampak seperti paham, mas penjualnya langsung rekomendasikan laptop gaming. Namun saat tahu harganya, antusias saya berubah menjadi tawa.
Jadi dengan segenap kesadaran diri, saya memutuskan untuk membeli Asus VivoBook 14 yang dari awal sudah bikin jatuh cinta karena warnanya. Yup, poin pertama, harga yang rasional. Terlebih lagi di dalamnya sudah ada Windows 11 asli. Awalnya saya was was karena perkuliahan saya pada tahun ke dua di luar negeri, Jepang. Dan saat itu banyak yang bilang kalau di gadget kita ada windows bajakannya, pasti kena jegal di imigrasi. Padahal sih ga seperti itu juga.
Laptop ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan cara kerja terbaik Anda. Dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari.
Alhamdulillah selama PJJ semuanya berjalan lancar. Perkuliahan di tahun ke dua dilaksanakan di Jepang, juga sangat prima. Software laptopnya juga tidak ada masalah saat harus diinstal aplikasi berbahasa Jepang. Tak selang berapa lama di 2021, pembatasan Covid 19 mulai longgar. Perkuliahan pun sudah masuk kelas secara normal. Si laptop biru lagi-lagi jadi teman terbaik saat dibutuhkan untuk presentasi luring.
Dulu saya kira kalau di luar itu semua pakai laptop “buah somplak”, ternyata tidak juga loh. Banyak yang memakai merk lain. Selama laptopnya dimanfaatkan dengan baik apapun bisa. Alhamdulillah bonusnya laptop Asus VivoBook ini andalan sekali. Contohnya soal berat, hanya 1,4 kg saja. Ini menjadi poin ke dua terpenting saat memilih laptop. Laptop ringan sangat berpengaruh sekali karena selama kuliah di Jepang, saya banyak jalan kaki. Dengan membawa laptop ringan sangat mengurangi beban.
Poin terakhir performanya konsisten dan bandel. Saya menggunakan Laptop Asus Vivobook 14 hampir seharian penuh. Dalam satu hari saya hanya cukup mengecas sekali saja saat awal pemakaian. Selain itu, mau dipakai program statistik seberat apapun, masih ngegas. Bahkan untuk crawling data yang ringan masih mampu.
Intinya, selama empat tahun ini saya betah memakai Asus VivoBook 14. Ini adalah laptop terbaik versi saya. Sudah banyak pengalaman asam manis bersamanya, baik untuk masa perkuliahan maupun pekerjaan. Terima kasih teman terbaikku, Asus VivoBook si laptop biru.
Catatan Si Cikal 