Nature

Bagaimana Generasi Muda Menjaga Bumi?

Masa muda identik dengan raga yang kuat, semangat menggelora, pemikiran yang spontan dan ligat. Makanya ada ungkapan orator ulung sekaligus presiden pertama kita, Bapak Soekarno, yang mengatakan, “Berikan sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia !”

Saya tak perlu contoh sepuluh pemuda untuk meyakinkan hati kalau orang-orang muda itu semangatnya luar biasa. Cukup tiga narasumber cantik dan muda di acara Eco Blogger Squad saja sudah bisa menularkan semangat mudanya.

Dengan tema “Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia”, pada 20 Oktober 2023 itu saya berkesempatan menyimak diskusi bareng dengan Kak Amalya Reza, Jacqualine Wijaya, Cerli Febri Ramadani.

Mereka bertiga merupakan perwakilan dari 3 jenis gebrakan yang dilakukan orang muda dalam menjaga lingkungannya. Apa sajakah itu?

1. Eathink

Merujuk pada websitenya https://eathink.id/, Eathink merupakan platform konten digital yang menyuarakan kebiasaan pemilihan makanan untuk konsumsi sehat dan berkelanjutan. Jacqualine Wijaya, Co-Founder Eathink mengatakan bahwa dari limbah makanan yang tidak tertangani dengan baik bisa memperparah emisi karbon. Data dari UNEP menyatakan sampah dari Indonesia bisa menghasilkan 121 kg/kepala/tahun. Sedangkan sumber lainnya menyatakan Indonesia penghasil sampah makanan terbesar di dunia. Ga heran sih soalnya Indonesia juga penduduk terbanyak ke empat di dunia.

Nah, Eathink mengajak orang untuk membiasakan diri agar makanan tidak merugikan lingkungan dan juga kesehatan. Apalagi saat ini banyak pilihan konsumsi menjadi tidak sehat dan bukan alami, contohnya fast food, makanan instan, dll.

2. SKELAS

Organisasi ini merupakan kumpulan para pemuda Siak yang tergerak dalam memberdayakan potensi SDA Riau dan para pengusaha lokal UMKM setempat. Sangat menyenangkan melihat ulasan aktivitas SKELAS dalam merangkul pengusaha kecil lokal sambil memanfaatkan alam Riau secara berkelanjutan. Ekonominya dapat, lingkungan pun terjaga.

Dimotori oleh Kak Cerli bersama para anggotanya, Skelas juga menjadi jembatan antara pengusaha lokal dengan pemerintah Riau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan usaha dan juga pengurusan perizinan.

3. BioEnergi TrendAsia

Dari segi energi juga tak kalah menyegarkan pengetahuan saya. Kak Amalya Reza sangat mencerahkan pengetahuan saya tentang bio energi sejauh ini. Ternyata memang hal-hal yang berbau lingkungan itu harus sangat hati-hati. Klaim energi ramah lingkungan misalnya, bisa saja pada kenyataannya malah tak jauh beda dengan penggunaan bahan bakar fosil, JIKA masih menggunakan kayu alam yang pertumbuhannya pasti tidak berimbang dengan kebutuhan manusia saat konsumsi energi terbarukan sudah masif.

Makanya Trend Asia hadir untuk “menyadarkan” bahwa klaim ramah lingkungan itu memang betul-betul dilaksanakan dari awal proses pengolahan sampai akhir.

Seru kan?

Saya jadi kepikiran beberapa hal dari materi “daging” hari itu. Sebagai orang muda, kesempatan untuk berbuat banyak pada lingkungan itu sangat terbuka luas. Tinggal mau atau tidaknya orang muda ini bergerak. Tidak muluk-muluk dan fokus dalam beberapa hal ini:

– Lakukan dari hal yang kamu bisa dan kamu kenal betul

Apa yang dilakukan Eathink, Skelas dan Trend Asia itu muncul dari keresahan mereka dalam menjawab isu lingkungan. Bergerak dengan keahliannya masing-masing, mereka mampu berkontribusi pada lingkungan sekecil apapun sambil merangkul dan melibatkan orang lain di dalamnya.

-Pantang Menyerah

Tiga narasumber keren itu hanya contoh dari sekian banyak anak muda yang gigih dalam mewujudkan mimpinya, khususnya untuk lingkungan. Tak mudah memang, apalagi di tengah gempuran fasilitas “rebahan” yang melenakan seperti gawai pintar. Orang muda yang keren pastinya tidak terkecoh dengan fasilitas serba ada, justru melihat sekeliling dan memahami apa yang terjadi. Bumi sedang tidak baik-baik saja dan menjaganya tak cukup hanya sekali saja.

-Peka terhadap apa yang mungkin terjadi di masa depan

Menjadi orang muda tidak akan selamanya. Bertahun-tahun ke depan dari sekarang, bumi yang ditempati akan mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya populasi. Makanya orang muda yang baik akan peka tentang resiko yang akan dihadapi jika bumi tidak dijaga sejak dini sekecil apapun. Penggunaan plastik misalnya. Jika tidak dicegah penggunaannya yang masif, pasti beberapa tahun ke depan bumi tak akan sanggup lagi menampung sampah plastik.

Jadi mana bagian kita dalam gerakan menjaga bumi tersebut?Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan! 

#UntukmuBumiku #TeamUpForImpact #MudaMudiBumi #BersamaBergerakBerdaya 

Comments