Japan · Review

Hunting Universitas bersama Waku-Waku Japan

Baru-baru ini saya mengikuti pameran pendidikan yang diselenggarakan oleh Waku-Waku Japan dengan berkolaborasi bersama beberapa vlogger. Lokasinya bertempat di Mall AEON BSD City, Pagedangan, Tangerang, Banten. Acaranya hanya sehari saja tanggal 17 Februari 2018 dari pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore. Perjalanan yang cukup jauh karena lokasi saya yang berada di Depok mengharuskan saya untuk berangkat lebih pagi. Kebetulan jalan-jalan kali ini ditemani sama sahabat saya, Aklima.

Cara menuju AEON BSD City

Sebagai anak luar kota, nama mall ini sangat baru di telinga saya. Akhirnya saya coba googling dan dari beberapa ulasan ternyata mall ini letaknya memang lumayan jauh. Akhirnya kami, saya dan teman, memutuskan untuk berangkat pakai kereta. Disamping harganya murah, saya juga bisa jadi tour guide sehari buat temen saya yang baru naik kereta karena di tempat asal teman saya, Riau, kebetulan belum ada transportasi ini. Jadilah kami membeli tiket untuk jurusan UI-Rawa Buntu. Jalur keretanya sendiri mulai dari stasiun UI dengan kereta tujuan akhir Angke, lalu transit di Tanah Abang dengan kereta tujuan akhir Rangkasbitung dan turun di Rawa Buntu.

Sampai di St. Rawa Buntu kami pun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Go Car. Untungnya kami turun di Rawa Buntu, karena bapak Go Car cerita kalau tak ada satupun driver yang bakal mau terima orderan dari Serpong atau Cisauk. Salah satu alasannya adalah jalan masuk dan keluar yang luar biasa macetnya. Syukurlah ga salah pilih.

AEON BSD City Mall…yeay!

Nah…pertama kali lihat mall satu ini saya cuma bisa ber waaaw panjang dalam hati. Selain luasnya mall juga karena lokasi mall nya sendiri yang menurut saya dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi pusat keramaian baru di daerah Tangerang. Sekarang sih daerahnya masih banyak tanah kosong, tapi jangan salah semuanya sudah dimiliki pengembang. Tinggal masalah waktu aja sih kapan pembangunan apartemen, pusat perkantoran dan perumahan banyak ditegakkan. Tata ruang, eksterior dan interior mall juga keren. Sayangnya ini juga menggelitik saya di sisi lain tentang ekonomi kerakyatan. But ya…saya ga mau bahas itu disini.

Ok..dan sampailah saya di dalam mall AEON BSD City. Ramai riuh karena acara Waku Waku Japan selain menghelat acara pameran pendidikan juga mengundang JKT 48 sebagai pengisi acara. Pantesan waktu kami makan sebentar sebelum mengeksplor acara, suara wota saat Heavy Rotation sangat jelas terdengar, “Hei! Hei!”

Apa yang didapat dari acara Waku Waku Japan?

Tentu saja semua hal yang berhubungan dengan universitas di jepang. Acara ini memang ditujukan untuk para pengunjung yang berencana kuliah atau sekolah di Jepang. Mulai dari living cost, budaya, sistem perkuliahan sampai kehidupan di sana. Sayangnya hanya beberapa universitas dan sekolah bahasa saja yang buat booth. Universitas yang mengisi antara lain Univ. Waseda, Univ. Hokkaido, Univ. Kyushu, Univ. Doshisa, dan beberapa sekolah bahasa yang ga terlalu ingat namanya.

Para konsultan di booth sangat informatif dan ramah. Kasihan juga sih kayak ga berhenti menjelaskan tentang apapun yang pengunjung tanyakan tanpa henti. Soalnya peminat yang datang sangat luar biasa. Saya sendiri memang sangat ingin tahu secara langsung dari sumbernya tentang living cost selama pendidikan walaupun universitasnya tidak ada dalam list beasiswa saya, ya lumayan juga sih bisa ketemu dengan pengunjung lain yang notabene adalah senior penerima beasiswa tahun lalu. Bapaknya sedang mencari info tentang S3 di Jepang. Luar biasa sekali animo para pencari ilmu ini!

Nah, kami pun lupa waktu pas lihat jam sudah menunjuk angka 6. Akhirnya atas kebaikan teman saya, Hain, yang ketemuan pas di mall, kami pun diantar menuju stasiun Rawa Buntu. Sebelumnya, dia juga sempat memengaruhi saya buat nyoba kuliner di food court bawah mall yang buaaaanyak dan enak-enak. Untung mall ini ga dekat kampus saya. Kalau ga saya bisa tergoda buat jajan ke sini tiap minggu.

Dan alhamdulillah setelah bergelayutan di kereta api yang sampai malam pun masih sesak, kami pun sampai di kosan masing-masing pukul setengah sebelas malam. Tentu saja, efek perjalanan jauh dengan tantangan berdiri selama beberapa jam di kereta berdesakan kami rasakan keesokan harinya. Betapa orang-orang yang terbiasa jadi anak kereta ini sangat kuat tubuhnya. Oy BTW, banyak orang baik di kereta yang ga sungkan ngasih tempat duduk loh. Alhamdulillah, there is still good deed every where.

Comments