Ramadhan hampir mencapai garis finish. Akan ada kerinduan yang bertabur. Jika nanti sudah selesai, tak akan ramai lagi suara merbot membangunkan sahur, tak ada lagi sirine dan peringatan imsak berakhir, tak ada juga acara berbuka bersama. Sesungguhnya masih banyak yang akan dirindukan saat Ramadhan usai. Yang disadari saat ini dan kehilangan yang baru nanti dirasakan sesudahnya.
Namun demikian, selalu ada kesyukuran setiap kali bertemu dan meninggalkan Ramadhan. Bersyukur karena Allah masih memberikan keberkahan usia untuk mencicip bulan mulia ini dan harapan agar tetap dapat bertemu bulan Ramadhan di tahun berikutnya.
Selalu ada hal yang berkesan di setiap Ramadhan. Kali ini pun demikian. Kebersamaan, suasana yang berbeda, dan tentu saja liburan yang panjang.
1. Kebersamaan
Kebersamaan kali ini bagi saya sangat spesial. Saya bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga inti. Ditambah lagi dengan adanya adik dan keponakan saya yang sudah bertambah besar. Semakin lucu, pintar dan tentu saja mulai suka berlarian kesana kemari. Momen ini menjadi momen terbaik saya setelah sekian lama berpisah dengan keluarga inti oleh jarak dan waktu.
2. Suasana yang berbeda
Postingan sebelumnya saya sempat menyinggung tentang kesempatan saya untuk kembali menimba ilmu. Karena itulah, Ramadhan kali ini status saya kembali menjadi mahasiswa. Sangat menyenangkan kembali menyandang status ini karena artinya saya akan kembali ke masa-masa dimana banyak hamparan ilmu sangat luas yang siap untuk saya selami. Semoga saja ke depannya perjalanan ini pun lancar dan membuahkan hasil yang terbaik.
3. Liburan Panjang
Setelah sekian lamanya selalu berstrategi dengan surat cuti hanya demi liburan panjang, akhirnya momen tanpa acc atasan lagi pun bisa dirasakan kembali. Tentu saja saya tak akan pernah lupa kalau nanti saya akan kembali menjadi pegawai full-time. Tapi itu kan nanti, sekarang saya tak perlu khawatir dulu tentang absensi atau sidak hari pertama setelah cuti bersama.
Alhamdulillah, tak hentinya saya syukuri keberkahan Ramadhan kali ini. Karena tak ada momen terbaik yang bisa didapatkan di Ramadhan selain masih adanya sifat bersyukur dalam diri.
Catatan Si Cikal 