Opini

Ramadhan Berakhir, Awal Perjuangan Dimulai

Bismillahirrahmaanirrohiim. Tidak ada yang seharu ini dalam meninggalkan suatu masa. Qodarullah, masa atau waktu selalu bergulir ke depan tanpa rintangan. Tak ada satupun yang mampu mengulur dan menahan lajunya. Sekali melangkah ke arah yang salah maka penyesalan hanyalah di akhir perjalanan. Sebaliknya, ketika bersabar dalam kebenaran dan kebajikan maka waktu yang bergulir akan selalu penuh dengan keberkahan.

Berkaitan dengan Ramadhan, maka waktu adalah ujian pembuktian. Apakah latihan selama sebulan dalam menahan hawa nafsu ada hasilnya? Apakah ungkapan tentang dirantainya setan selama bulan suci ini adalah benar adanya atau hanya satu masa dimana insan tersebut disuruh menahan amarah dan bukan menaklukkannya?

Ada seseorang yang saya kenal betul kesehariannya. Seseorang yang sangat rajin ibadahnya. Puasa tak putus. Sangat tulus membantu sesama. Namun, yang disayangkan hanya satu, tidak semua orang mampu menaklukkan amarahnya. Awalnya saya sangat terkejut. Bagaimana bisa orang yang sangat tinggi derajat ibadahnya bisa menyerah karena tak bisa menaklukkan amarah?

Lantas saya terperangah. Ada begitu banyak pertanyaan dalam kepala. Harus bagaimanakah seorang dalam menjalankan agamanya dengan baik?

Rupanya, kuantitas ibadah saja tak cukup. Semuanya harus diiringi dengan kualitas. Maka berpuasa dan shalat sesering mungkin tak akan pernah jadi jaminan. Begitu pula dengan puasa di bulan Ramadhan. Secapek apapun berpuasa tak akan ada bekasnya jika tak pernah diamalkan. Semoga saja Ramadhan kali ini puasa kita paripurna dan menjadi pertahanan diri selama sebelas bulan berikutnya. Aamiin.

Advertisement

Comments

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s