Opini

GeNose, Karya Anak Bangsa Melawan COVID19

Awal tahun lalu, hampir semua negara terkejut dengan dampak yang diakibatkan oleh COVID19 pada perekonomian. Berbagai hal dilakukan untuk membuat angka kematian dan penyebaran akibat penyakit ini bertambah. Berbagai tes dilakukan mulai dari tes Rapid maupun PCR.

Meskipun tes sebelumnya terbilang cukup banyak dilakukan, tapi belum semuanya terbukti efektif mencegah penularan COVID19. Oleh karena itu, baru-baru ini terdapat karya anak bangsa yang mulai diaplikasikan pada beberapa pos transit ataupun terminal transportasi. Tes terbaru ini bernama GeNose.

Apa itu GeNose?

Merujuk pada laman genose.swayasaprakarsa.com, GeNose merupakan singkatan dari electronic nose yaitu hidung buatan secara elektronik yang dikembangkan oleh para peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM).

Hidung buatan ini dimaksudkan untuk mendeteksi adanya infeksi virus COVID19 secara lebih cepat dan akurat pada resipien. Cara kerjanya juga lebih mudah dan cepat jika dibandingkan dengan Rapid tes maupun PCR.

Pasien atau resipien hanya perlu menghembuskan nafasnya pada alat tersebut dan hanya perlu menunggu beberapa jam saja sampai keluar hasilnya.

Apakah Efektif?

Sampai saat ini GeNose diklaim sudah mampu memberikan hasil yang akurat dan cepat dibandingkan PCR maupun tes antigen. Alat tersebut juga sudah diberikan izin edar dari Menteri Kesehatan. Biayanya pun sangat murah sekitar 30 – 40 ribu saja.

Tentu saja hal ini sangat meringankan beban orang-orang dengan mobilitas tinggi dan harus melakukan pekerjaannya dalam waktu yang cepat. Hanya saja, harga dari unit GeNose ini cukup tinggi untuk ukuran kantong pribadi yaitu sebesar Rp. 62 juta, sehingga penyebarannya pun masih dipusatkan untuk fasilitas publik seperti bandara, rumah sakit dan terminal. Berdasarkan infor dari kemdikbud, sudah ada sekitar 3000 unit GeNose yang sudah siap diedarkan menuju puskesmas di seluruh Indonesia.

Sangat melegakan jikalau alat ini bisa diaplikasikan di semua tempat. Selain dari segi harga lebih terjangkau bukan main daripada tes biasanya, hasilnya pun lebih valid dan cepat sehingga orang tak perlu membuang waktu percuma hanya untuk menunggu hasil, sementara pekerjaan mereka menuntut mobilitas yang cepat.

Geliat Anak Bangsa

Hadirnya GeNose menunjukkan bahwa anak Indonesia bukanlah generasi yang malas untuk melakukan inovasi. Sebagai negara dengan populasi terpadat ke empat di dunia, Indonesia mempunyai potensi yang sangat tinggi dari sumber daya manusia. Oleh karena itu, tuntutan memberikan hasil yang terbaik dari generasi mudanya pun sangat tinggi.

Seperti yang kita tahu, berdasarkan data BPS, anak bangsa Indonesia saat ini didominasi oleh Generasi Z yang berusia sekitar 23 tahunan sebesar 27.94% dari 270 juta penduduk Indonesia. Hal ini berarti bahwa sebagian besar karya inovatif bisa terlahir dari generasi yang masih segar ini. Belum lagi generasi sebelumnya yang juga masih menawarkan kreativitas dan juga pengalaman mumpuni karena rentang usia mereka masih produktif.

Oleh karena itu, harapan bangsa ini masih menunjukkan arah yang cerah. Selama kita percaya dan bergerak menuju ke arah yang positif, kenapa tidak?

Comments