BPN Ramadhan 2021

#5: Kenalan dulu yuk! ini 7 fakta tentangku

Tebak-tebak buah manggis. Maaf penulis blog numpang narsis!

Tahan sebentar kawan, saya yakin kalian pasti merasa bahwa membaca 7 fakta tentang segitiga bermuda bahkan lebih berharga daripada postingan ini. Tapi, saya juga yakin pasti ada yang masih penasaran dengan siapa Mira. Yang saban hari rajin sekali posting foto ataupun tulisan. Jadi boleh dong kita kenalan dulu. Sebenarnya menulis tentang fakta diri itu juga bisa dibilang sulit. Saya harus mengenali diri sendiri terlebih dulu sebelum mengenalkannya pada orang lain. Tambahan lagi nama saya tidak begitu unik.

Pernah ga sih kalian mencoba cek nama sendiri ke mbah Google. Saya pernah! Lalu hasil pencariannya luar biasa. Ada lebih dari 273 ribu hasil mulai dari postingan, berita, sampai foto. Belum lagi saat saya mencoba mencarinya di facebook dan media sosial lainnya. Mulai dari yang fotonya kartun, manusia, quotes, sampai tak ada foto sama sekali.

Lalu dari sekian ratus ribu itu, Mira yang satu ini seperti apa? Yuk cek faktanya dulu!

1. Arti Nama Mira

Pernah satu sore saya iseng bertanya pada mama tentang makna dibalik nama saya. Dengan enteng mama saya menjawab, ” Mira itu Minggu ceria.” Saya setengah percaya setengah tidak, karena kadangkala mama saya sering bergurau. Tapi pada akhirnya saya percaya, karena selanjutnya mama saya bilang, ” Saat kamu lahir di hari Minggu, cuacanya lagi bagus, terus suara yang keluar itu kencang sekali .” Saya tertegun dibuatnya, antara senang mendengar cerita masa kecil dan juga rasa dikhianati diri sendiri.

Bagaimana tidak, selama ini saya berprasangka kalau mama dan bapak saya mengambil nama tersebut karena terinspirasi dari bahasa asing, misal India atau Turki. Pun seenggaknya, terinspirasi dari nama tokoh, misal penulis novel gitu. Ternyata sesimpel itu maknanya wkwkwk…..Anyway, nama ini adalah do’a berharga untuk saya. Karena nama Mira adalah lautan cinta orang tua saya semenjak saya masih sebentuk biji beras.

Jadi, meskipun nama saya bisa dibilang pasaran, kadang muncul dalam kisah sinetron yang menyedihkan atau nama samaran dalam berita (Sebut saja Mira, yaah…sebelas dua belas lah dengan sebut saja Mawar, biasanya beritanya ga bagus lagi. Naudzubillah). Tappppppiiiiiiii……nama pasaran ini masih satu-satunya anak cikal tercinta yang bertanggung jawab bagi keluarganya. Tak akan tergantikan.

2. Suka membaca, Penyuka Manga dan Novel Detektif

Saya penggemar novel detektif sedari kecil. Mungkin kalian pernah dengar tentang Pasukan Mau Tahu karya Enid Blyton? Itu adalah karya terepik menurut saya karena novel detektif anak-anaknya sangat mengasyikkan. Saya tak pernah membatasi diri dalam membaca. Novel detektif Agatha Christie sampai novel romantis dari Jane Austine adalah menu bacaan yang enak dilahap. Kalau kalian mau ngobrolin soal roman Azab dan Sengsara karyanya angkatan Balai Pustaka atau Maryamah Karpov nya Andrea Hirata pun, hayuk aja. Malah mengasyikkan jika ada yang bisa satu muara.

Bahkan untuk manga sekalipun saya tidak mempunyai preferensi yang sempit. Saya menyukai manga detektif seperti Detektif Conan, Kindaichi, dsb, juga menyukai manga kocak absurd seperti Kungfu Komang. Bahkan hampir semua karyanya Naoki Urasawa saya suka seperti 20th Century Boy dan Monster. Jenius sekali!

Orang tua saya tidak pernah memaksa saya untuk giat membaca atau membatasi genre bacaan. Di rumah selalu saja ada buku bacaan berlimpah yang menarik sehingga lambat laun membaca menjadi hobi sedari kecil mulai dari majalah ringan khas anak-anak sampai majalah dengan isi agak berat seperti Gatra, Intisari, dsb. Hobi ini pun menular ke adik-adik saya yang lain. Makanya dulu, aktivitas kegabutan kami saat itu pergi ke tempat sewa buku dan komik. Zaman dulu tempat ini favorit sekali loh. Dan sampai sekarang, tempat berdiam paling mengasyikkan itu perpustakaan dan toko buku.

Apakah dengan ini saya disebut nerd? Terserah deh yang penting saya suka melakukan aktivitas ini. Tapi aktivitas inipun mempunyai trade off karena membaca adalah aktivitas terisolatif sejauh ini. Ya ga mungkin juga kan keroyokan baca buku hanya agar bisa main bareng. Being alone is not the same as lonely and so far, I am not lonely. Alhamdulillah.

3. Hobi Menonton Film Berlatar Sejarah dan Sandiwara Radio

Jujur film berlatar sejarah sangat mengasyikkan. Tak peduli darimanapun. Bisa dari film sejarah Islam, drama Saeguk, Jepang ataupun negeri sendiri, bagi saya film berlatar sejarah sangat nyentrik. Bahkan film perang seperti Dunkrik dan Battleship Island bisa membuat saya anteng. Apalagi kalau drama Saeguk dari Korea yang biasanya menampilkan aktor dan aktris yang cakep-cakep. Pasti ga bakal saya tolak.

Tapi, dikarenakan waktu menonton saya berkurang karena tuntutan yang lain, jadi hobi menonton saya beralih ke Youtube untuk melihat alur cerita film, karena saya rasa bisa menghemat waktu. Sebenarnya ga efektif juga sih kalau ngeyoutubenya juga lama wkwkw…Selain itu, dulu saat sandiwara radio Misteri Gunung Merapi lagi naik daun, saya jadi pendengar setianya loh. Setelah itu banyak sandiwara radio lain yang saya ikuti mulai yang berbahasa Indonesia sampai daerah. Pernah dengar Mahabharata dan juga sandiwara radio berbahasa Sunda berjudul Puriding Puringkak? Nah itu salah satunya. Masih ada ga ya?

4. Pernah Bercita-cita Menjadi Pengisi Suara

Bahkan sampai detik ini sebenarnya. Saya masih penasaran untuk mencoba menjadi voice actrees. Sepertinya menyenangkan membuat suatu karakter dua dimensi menjadi sangat hidup. Maka dari itu, dulu saya senang sekali membuat dubbing stage bersama adik-adik saya. Waktu itu kami mengambil adegan-adegan dari komik Detektif Conan. Senang aja begitu setiap dialog dari tokoh utamanya terlontar, ” Hanya ada satu kebenaran!”

5. Si Loyal, Gampang Gregetan dan Penagih Janji

Ini salah satu sifat yang bisa dibilang baik dan juga ga baik. Kadangkala sifat ini bisa terbawa dalam dunia profesionalitas. Padahal, tidak semua hal berjalan sesuai dengan kemauan kita. Contoh, saya gampang sekali gregetan sama yang namanya prosedur. Bisa prosedur membuat KTP, ASKES, bahkan mencari data di lapangan. Jika aturan resmi atau kebiasaannya memang membutuhkan waktu seminggu. Biasanya dalam waktu seminggu tersebut saya benar-benar akan menunggu dengan tepat. Lalu rasa greget itu muncul manakala waktu yang sudah ditentukan dilanggar. See, I am not so patient.

Hal ini juga berlaku dengan janji. Saat ada yang menjanjikan sesuatu, saya akan benar-benar menunggu terwujudnya hal tersebut. Karena saya juga memperlakukan diri saya demikian. Saya akan menepati janji yang saya buat sekecil apapun. Makanya saat ada sesuatu atau seseorang yang acapkali tidak menghargai janji yang sudah dibuat, biasanya saya langsung greget dan respek saya terhadapanya pun jadi berkurang. Not a good thing to keep sebenarnya.

6. A Random Traveler yang Suka Bahasa Asing

Sesuai tagline blog ini, saya suka jalan tapi tak selalu. Tak semua jalan-jalan harus dilakukan dalam tempo yang sering, karena menurut saya semakin sering malah semakin melelahkan. Makna jalan-jalan yang harusnya refreshing malah menjadi menjemukkan. Bahkan saya bisa menemukan asyiknya perjalanan hanya dari membaca, menonton atau mendengar kisah dari orang lain. Kadang juga perjalanan saya terjadi tanpa rencana dan tetap saja mengasyikkan. Karena setiap kaki melangkah ke tempat baru, selalu ada cerita dan perspektif yang bisa saya petik hikmahnya.

Di samping itu, dari dulu saya sudah tertarik dengan bahasa asing. Mulai dari ide-ide aneh kenapa bahasa bisa menjadi sebanyak ini, siapa yang menyebarkannya, bagaimana caranya? Lalu saya mulai jatuh cinta dengan bahasa Arab sejak pertama kali orang tua mengajarkan alif ba ta, lanjut belajar jurumiyyah dan shorof di madrasah. Seterusnya, tontonan kartun mengajak saya lebih mengenal bahasa Jepang dan Korea. Lalu muncul bahasa lain dengan tulisannya yang tak kalah menarik. Sebut saja bahasa Gaelic, Rusia dan Jerman yang saya kenal dari nyanyian. Allah begitu jenius ya sampai bahasa di dunia ini bermacam-macam.

Sayangnya saya bukan seorang poliglot yang bisa menguasai semua bahasa tersebut. Bahkan saya saja masih menghindari kata sukoshi agar ga diajak ngobrol sama warga senior Jepang. Soalnya sukoshi yang saya maksud itu benar-benar masih amatir, malah dianggap lancar sama warga setempat (mereka sungguh positive thinking).

7. I am Ambivert

Yes, I am! Percaya atau tidak, saya tuh ga sependiam yang mungkin sebagian teman-teman saya perkirakan. Bahkan bagi orang yang mengenal betul siapa saya, mereka pernah bilang saya bawel dan usil (mungkin level bawelnya pun tidak mengikuti standar nasional, entahlah). Meskipun ada juga sih situasi yang kadang membuat saya tiba-tiba membuat jarak dan menarik diri.

Biasanya hal ini terjadi kalau level energi saya sudah mulai banyak tersedot saat dikelilingi terlalu banyak orang, terlalu banyak bercerita dan membutuhkan me time. Sehingga saya membutuhkan waktu untuk mengisi ulang baterai aktivitas. Bisa juga karena pada dasarnya saya orang yang ga terlalu mudah percaya pada orang lain. Dulu bahkan trust issue nya lebih parah. Mungkin pengalaman demi pengalaman membentuk pola pemikiran saya yang menjadi seperti ini. Saya tak memungkirinya karena kadangkala sifat ini banyak membantu saya untuk melihat lebih jelas dalam setiap hal dan bisa menyelamatkan saya dari situasi yang tidak diinginkan.

Nah, adakah yang mempunyai hobi yang sama? Sudah mulai terkuakkah pertanyaan yang selama ini ada di benak kalian atau jangan-jangan masih ada yang masih penasaran? Don’t hesitate to ask. Selama bisa dan masih berkenan untuk saya jawab silahkan saja bertanya. Saya lebih menghargai orang yang bertanya langsung daripada mengira-ngira, karena saya pun akan langsung bertanya saat mulai ingin tahu. KEPO is the basic instinct, anyway.

Terima kasih ya sudah bersabar dan membaca sampai akhir. Sekarang sok aja kalau mau nyari 7 fakta segitiga bermuda. Biar melupakan kenarsisan yang ada di postingan ini. Atau kamu bisa juga ngelist 7 fakta tentang dirimu sendiri, biar saya juga lebih mengenal kalian ^_^.

Comments