Malam tadi saya masih terpaku dengan olah data yang tak kunjung selesai. Hasil yang tak memuaskan cukup membuat kepala saya cenut-cenut, lantas sepuluh menit kemudian saya pun menyerah. Sambil memandang langit-langit kamar, saya bertanya pada diri sendiri. Lima tahun lagi kamu mau ngapain sih, Mir?
Teman, sejauh apa sih kalian merencanakan sesuatu? Saya? Biasanya bahkan tanpa rencana, atau paling tidak sudah mulai tak percaya pada perencanaan. Padahal, sebagai manusia yang diembani tugas pemimpin di muka bumi ini, seharusnya saya selalu memegang prinsip plan and action.
Mungkin karena selama beberapa tahun terlewat, acapkali perencanaan ambyar karena faktor satu dan lain hal. Hanya saja, saya masih memegang kontrol agar setiap langkah saya, meskipun tanpa perencanaan, selalu berjalan ke depan. Tidak diam apalagi sampai mundur ke belakang.
Contohnya saja, saat ini tanpa harus menunggu lima tahun lagi, saya ingin lulus dan wisuda tepat waktu. Meskipun seperti yang tadi saya bilang, kepala saya hampir migrain setiap hari karena hasil olah data yang belum klik. Tapi, ini tetap dalam daftar rencana saya supaya kelulusan menjadi hal yang utama.
Setelahnya barulah saya akan memulai rencana yang lain. Apakah itu? Tunggu ya, saya pun sedang merencanakan perencanaan ini. Ada yang sama juga ga dengan saya?
Catatan Si Cikal 