Saat ini produksi terbesar emisi diemban oleh pelaku produksi masif seperti pelaku industri, namun tak ada salahnya jika kita sebagai individu juga turut ikut memikirkan dampak emisi.
Ingat-ingat, lebih dari 50 % PDB Indonesia pun ditopang oleh konsumsi rumah tangga
Sumber: BPS
Lantas apa saja hal-hal yang bisa kita upayakan dalam mendukung zero net emisi?
1. Batasi Penggunaan Plastik
Plastik memang kuat dan tahan lama, tapi juga sangat susah diurai. Butuh waktu ribuan tahun sampai akhirnya satu buah plastik benar-benar hilang dari muka bumi. Maka dari itu, biasakan memakai tas belanja berbahan kain. Dengan banyaknya model dan motif saat ini, tas belanja pun bisa menjadi bagian dari style fashion kamu.
2. Biasakan Menggunakan Kendaraan Umum
Jalanan saat ini sudah padat sekali dengan kendaraan bermotor, apalagi di kota besar. Padahal, konsumsi kendaraan bermotor di Indonesia saat ini didominasi oleh bahan bakar fosil seperti bensin.
Maka dari itu, dengan menggunakan kendaraan umum, kita bisa membantu mengurangi produksi gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan.
3. Investasi dan Menabung di Bank yang Concern Masalah Lingkungan
Tahukan #MudaMudiBumi, jika keuntungan bank itu didapatkan dari investasi dan kredit? Maka dari itu, pastikan bank tempat kalian berinvestasi atau menabung adalah bank yang mempunyai agenda ramah lingkungan dan tergabung dalam asosiasi green financing.
Saat ini, masih banyak bank di Indonesia yang bergerak dalam memberikan bantuan dana bagi perusahaan batu bara. Padahal, batu bara sendiri merupakan penghasil gas buangan karbon paling tinggi. So, be wise!
4. Konsumsi Energi Secara Bijaksana
Baik itu listrik, gas maupun bensin, pastikan #MudaMudiBumi menggunakannya sesuai kebutuhan. Contoh kecilnya saja saat mencharge ponsel, jika sudah penuh jangan biarkan adapternya tetap terhubung dengan stop kontak.
Biasakan untuk tidak boros energi ya #MudaMudiBumi. Selain supaya hemat bayar listrik bulanan, juga karena listrik di Indonesia saat ini sebagian besar masih dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan energi utama batu bara. Hm, jadi tahu kan sebabnya kenapa harus hemat listrik?
Nah, semoga ulasan mengenai Net Zero Emissions ini bermanfaat ya #MudaMudiBumi. Yuk, kita sama-sama bertekad #UntukmuBumiku, kami akan terus menjaga lingkungan dan ikut dalam aksi mitigasi perubahan iklim!
Mulai dari yang gampang dengan mengurangi sampah plastik maka kita bisa dari sekarang mendukung pengurangan emisi dan tercapai di tahun 2050.
LikeLike
Setuju banget mba. Sekecil apapun kontribusi kita, jika dilakukan secara berkelanjutan dan masif pasti berdampak besar.
LikeLike
Betul sekali kita harus mendukung zero emission Dari rumah pun dapat kita lakukan sesuai kapasitas kita. Demi Bumi lestari, kita harus rawat bumi ini.
LikeLike
Semangat para #MudaMudiBumi. Kita pasti bisa!
LikeLike
Saya bingung, Mbak Mira, gimana ya cara mengetahui apakah suatu bank itu memberikan pinjaman dana kepada industri penghasil buangan karbon atau tidak?
LikeLike
Bisa dilihat pada laporan Global Coal Exit List mb. Sejauh ini 6 bank terbesar di nasional pun masih berupaya untuk banting stir ke pendanaan berkelanjutan. Semoga saja segera terwujud dalam waktu dekat.
LikeLike
Bener juga ya mengurangi penggunaan berbahan plastik bisa mengurang emission ya mbak karena proses penghancuran plastik tidak mudah
LikeLike
Setuju mba…mari kita batasi penggunaan plastik 😊
LikeLike
Nomor 3 aku baru tau mbak, pengen kepoin lebih dalam lagi tentang bank atau tempat investasi mana aja yang udah punya agenda ramah lingkungan dan green financing
LikeLike
Yes mb, sekarang dunia finance juga sedang bergerak untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dengan green financing
LikeLike
Menggunakan kendaraan umum nih yg masih sulit buat aku, tpi kondisi pandemi ini bkin lebih byk dirumah sih..jdi jarang bgt keluar pake kendaraan pribadi
LikeLike
Semoga saja perbaikan kendaraan fasilitas publik makin nyaman ya mb 😊
LikeLike
Walau untuk gas buang CO2 memang gak bakal bisa bener² 0 karena kita bernapas mengeluarkan CO2 tapi bisa kok diimbangi dengan memperbanyak pepohonan ya dan minimalisir hal yang meningkatkan gas emisi
LikeLike
Setuju banget mb
LikeLike
Dengan kondisi bumi yg semakin memanas, bersyukurnya skrg ini makin bnyk gerakan peduli lingkungan. Semoga makin bnyk pula orang2 yg sadar dan peduli dgn melakukan gaya hidup seperti yg mba sebutkan tadi
LikeLike
Aamiin
LikeLike
Yuk kita zero emisi mulai dari diri sendiri dan keluarga sebagai langkah awal
LikeLike
Semangat 🤩
LikeLike
Tiba tiba aku ingat anime Jepang Netflix yang baru aku tonton, JAPAN SINKS 2020. Akibat pemanasan global Jepang tenggelam sepenuhnya. Selain karena memang Jepang dikelilingi ring of fire yang dahsyat kan ya. Tapi berdasarkan hasil penelitian memang ramalan itu bakal terjadi, sama halnya dengan ramalan Jakarta akan tenggelam dan pulau Jawa terbelah. Saya yakin bukan sekedar ramalan. Kalo semakin banyak negara yang concern ke zero emisi ramalan bisa jadi gak terjadi, atau kalaupun terjadi dampaknya gak akan terlalu besar.
Udah sejak tahun 90an sih banyak yang peduli dan koar koar soal global warming, tapi kadang di dengar lewat dan diacuhkan. Butuh banyak upaya seperti terus menerus kampanye soal ini mulai dari kalangan sendiri sampai kalangan atas. Bahkan Coldplay konser dengan konsep go green.
LikeLike
Banget mba. Bahkan sampai tahun 2019 an kemarin, masih saja ada petinggi dunia yang menolak isu global warming. Sedihnya karena lebih kepada mereka paham tapi kebijakan mereka lebih berat kepada profit ekonomi semata 😦
LikeLike
mengurangi emisi bisa membuat lingkungan jadi lebih baik ya mbak
kita juga bisa terhindar dari beragam bencana
dan untuk mencapai nett zero emissions bisa dilakukan dari cara yg kecil namun berdampak
LikeLike
Setuju mba. Semoga #MudaMudiBumi senantiasa bersemangat dalam menjaga lingkungan
LikeLike
Nah kita mulai dari kebiasaan diri sendiri dulu, seperti halnya mitigasi perubahan iklim pasti akan membuat lingkungan kita membaik ya mba… Semangatt
LikeLike
Semangat #MudaMudiBumi kita pasti bisa!
LikeLike
Aku jadi salfok kenapa India menolak ya hehe padahal sejauh yang aku tahu ini kebijakan yang bagus dna patut didukung.
LikeLike
India penyumbang CO2 terbesar ke 3, tapi alasannya menolak lebih ke alasan yang realistis juga sih klo menurut saya. Net zero ditargetkan terwujud sebelum 2050, sementara solusi untuk itu saat ini hanya sekedar menanam pohon, mengurangi emisi, dsb, membutuhkan proses yang lama. Jadi, India lebih mengutamakan target penurunan intensitas emisi dari tiap sektor ekonomi melalui climate finance yang uangnya tak sedikit. Makanya mereka tegas menolak target tahun terwujudnya net zero itu pada 2050
LikeLike
Semua memang harus dimulai dari diri sendiri dan dari yang terdekat ya Bun. Termasuk mendukung kelestarian lingkungan dalam rangka zero net emisi ini. Gak boleh mager demi masa depan generasi penerus kita
LikeLike
Betul bun meskipun dirasakan masalah ini sangat besar untuk dihandle sendirian, tetap kalau tak ada yang bergerak sama sekali, tak akan ada perubahan sama sekali
LikeLike
pelan-pelan tapi pasti ya, mulai dari rumah sendiri, dan konsisten pasti akan berdampak besar 🙂
LikeLike
Betul mba 😊
LikeLike
Bnyk org yg belum sadar ttg konsep hemat emisi ini. Jadi emg kita hrs mulai dari diri sendiri dulu biar bisa nularin kebiasaan baik ke org2 terdekat. Semoga bumi tetap lestari.
LikeLike
Aamiin. Dengan semakin banyak menulis soal climate change dan global warming, smg bisa menjadi salah satu jalan sosialisasi yg baik
LikeLike
Setuju, bergerak dari diri sendiri dulu
LikeLike
Setuju, berawal dari yang paling mudah dulu
LikeLike
Saya baru tahu jika emisi karbon dioksida (CO2) terbesar selain dari industri dan kebakaran hutan,ternyta berasal dari pertanian dan peternakan. Padahal kebanyakan aktivitas pertanian dan peternakan ini di daerah, ya mbak? Bukan diperkotaan.
Betapa Bumi benar2 perlu diselamatkan.
LikeLike
Nah setuju dengan 4 hal di atas mba. Apalagi bijak dalam plastik, dan semoga makin banyak yang bijak konsumsi energi ya.
LikeLike
Semangat 🤩
LikeLike
dari ke-4 langkah itu kayakanya no 3 yg aku belumpahamnih, kaykanya perlu juga mencari info sputar hal tersebut ya mbak
LikeLike
Betul. Karena tidak dipublish bebas maka memang kita sendiri yang harus proaktif mencari tahu.
LikeLike